Kemarin Inara tes tumbuh kembang karena mamak galau ga kelar2 nih anak tahun depan masuk TK apa PG. Tesnya di Klinik Kancil, Duren Tiga. Buat anak yg ga pernah sekolah kaget juga gw Nara anteng dites selama hampir 2 jam. Mana selama sesi konsultasi Nara main sendiri selama 30 menit (anak ga boleh dengar hasilnya). Padahal biasanya ketemu orang baru muke cemberut, mata mendelik, tangan berlipat dada 😂. Beda ya aura psikolog.
Tesnya ngapain aja? Ditanya nama lengkap sendiri, ortu, punya hewan peliharaan apa ga (dan dijawab punya, monyet. Ini maksudnya yg monyet siapa ini Nak? 😂), rumahnya dimana, karena anaknya susah disuruh bercerita jadinya gw yg bacain Nara buku trus diliat Naranya interaktif ga selama gw bacain buku, tebak gambar, ditanya dah bisa makan/ pegang gelas / pakai sepatu sendiri ga, ditanya posisi atas tengah bawah, meronce, puzzle gampang dan susah, main rumah2an, nyusun balok sampai tinggi, main domino (ini gw baru tahu ada domino gambar binatang. Beli ahhh), membandingkan benda besar kecil, melipat kertas origami dan ditanya bentuknya apa, bermain cap, meloncat 1 dan 2 kaki, jalan jinjit, posisi pesawat terbang dengan kaki belakang diangkat 1 selama 5 detik (ini anaknya failed), terakhir menggambar orang dengan lengkap.
Nah pertanyaan paling penting, perlu ga dites ini? Menurut gw sih ga perlu.Terus napa tes siiin? Penasaran aja maliih 😂😂😂. Mamak demen buang2 uang. Well kenapa ga perlu karena gw dah tahu ada tabel KPSP ini buat cek sendiri perkembangan anaklo sesuai umur apa gak.
http://tumbuhkembang.net/alat/kuesioner-pra-skrining-perkembangan-kpsp/
http://www.dshs.wa.gov/ca/fosterparents/training/chidev/cd06.htm
Sebenarnya ada 1 lagi sih alasan kenapa tes ini. Karena gw abis tes STIFIn anak2 (tes finger print) dan penasaran mau discuss sama psikolog dah ada kajian ilmiahnya belum tentang ini. Ternyata belum ada gaes..
