Don't Be Labeling

gw suka banget sama pembahasan chapter pertama bukunya Eckhart Tolle ini : Dont be labeling.soalnya gw banget.haha

dulu gw --selayaknya orang Indonesia pada umumnya-- susah banget ngehilangin pikiran labeling ini. tanpa disengaja labeling2 yang dah lama membudaya di Indonesia selalu nempel di otak gw. misal oooh pantesan dia bandel ternyata nyokap bokapnya bercerai, iiihh cowonya kok gayanya kayak g*y pasti lenje, haduh tetangga gw janda jangan2 genit, dan labeling2 lainnya..

Sejak nonton wawancara Eckhart Tolle dan Oprah di YouTube dan bahas Dont Be Labeling gw berusaha menerapkan ini di hidup gw.

Pas terakhir gw potong rambut dan berhubung ga ada kapster cewe jadi gw potong rambut ma cowo *alasaaaann*.pas cuci rambut, iseng gw tanya:
S: Mas dah berapa lama di Jakarta?
M: Baru 2 bulan e Mbak *suara medok*
S: Kampungnya dimana?
M: Tegal
S: Ohh.. kalau di kampung suka dikatain ga kerja di salon?
M: dikatain. disini juga suka dikatain temen.
S: Masnya malu dong?
M: Iya saya malu. Padahal kan kalau saya kerja di salon ga berarti saya ga normal.
S: *speechless sejenak*. Iyaa yang sabar ya Mas. Biarin aja namanya juga nyari uang.

Kasiaann yaa bagi mereka yang kerja di bagian yang suka "dilabelin" ma yang nggak bener. seumur hidup mereka nanggung label itu. kayak cowo kerja di salon, sekretaris, cewe kerja di hotel, barista, dj, dll.

Berusaha lebih menghargai profesi orang lain yuk teman2.. jangan menjudge mereka kalau belum kenal. kasiaan.. kita kan belum tentu lebih baik dari mereka di mata Tuhan.sooo.. Don't be labeling =)